Proses Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Gaya Belajar
Abstract
Proses berpikir kreatif siswa perlu dikembangkan sehingga dengan mengembangkan proses berpikir kreatif, siswa mampu menghasilkan gagasan baru dalam menyelesaikan masalah matematika. Salah satu penyebab kesulitan siswa mengembangkan proses berpikir kreatif yaitu gaya belajar yang berbeda-beda, karena perbedaan gaya belajar dapat mempengaruhi pemahaman siswa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan gaya belajar. Subjek penelitian ini 3 orang siswa SMPK St. Yosef Naikoten Kupang dengan masing-masing mewakili satu subjek gaya belajar visual, auditory dan kinestetik. Hasil penelitian menunjukkan pada tahapan persiapan, subjek dengan gaya belajar visual, auditory, dan kinestetik mampu melaksanakan proses berpikir kreatif dengan baik yang ditunjukkan dengan mengungkapkan ide-ide penting dari soal. Pada tahap inkubasi subjek dengan gaya belajar visual, auditory, dan kinestetik mampu menyusun ide dalam menyelesaikan soal dengan menulis langkah demi langkah. Pada tahap iluminasi subjek gaya belajar visual, auditory, dan kinestetik mampu mengungkapkan idenya secara verbal dengan baik. Serta pada tahapan verifikasi subjek gaya belajar visual dan auditory selalu memeriksa kembali jawaban yang telah dikerjakan sedangkan subjek kinestetik belum mampu melakukan verifikasi kembali terhadap hasil pekerjaan yang dilakukan. Dengan demikian subjek visual dan auditory mampu mengasilkan proses berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan indikator yang dikembangkan oleh wallas sedangkan subjek kinestetik belum mampu mengasilkan proses berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah matematika Berdasarkan indikator yang dikembangkan oleh wallas
Downloads
References
Febriani, S., & Ratu, N. (2018). Proses Berpikir Kreatif Matematis Siswa Dalam Pemecahan Masalah Open-Ended Berdasarkan Teori Wallas. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 39–50. https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v7i1
Jagom, Y. O. (2015). Kreativitas Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Masalah Geometri Berdasarkan Gaya Belajar Visual-Spatial Dan Auditory-Squential. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 176–190. https://doi.org/DOI : https://doi.org/10.33654/math.v1i3.18
Karim, A. (2014). Pengaruh Gaya Belajar dan Sikap Siswa Pada Pelajaran Matematika Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 4(3), 188–195. https://doi.org/DOI : 10.30998/formatif.v4i3.154
Khasanah, U., Sunardi, & Sugiarti, T. (2018). Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Soal Cerita Pokok Bahasaan SPLDV Berdasarkan Tahapan Wallas Ditinjau Dari Gaya Belajar. Kadikma: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 9(2), 30–38. Retrieved from https://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/view/9705
Marliani, N. (2015). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(1), 14–25. https://doi.org/DOI : 10.30998/formatif.v5i1.166
Mawanto, A., Siswono, E. Y. T., & Lukito, A. (2020). Pengembangan Media Cerita Menggambar Untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Pecahan Kelas II. Jurnal Cendikia: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 424–437.
Oktaviani, M., Sisworo, & Hidayanto, E. (2018). Proses Berpikir Kreatif Siswa Berkemampuan Tinggi dalam Menyelesaikan Soal Open-ended Berdasarkan Tahapan Wallas. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 3(7), 935–944.
Pangestu, N. S., & Hasti Yunianta, T. N. (2019). Proses Berpikir Kreatif Matematis Siswa Extrovert dan Introvert SMP Kelas VIII Berdasarkan Tahapan Wallas. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2), 215–226. https://doi.org/10.31980/mosharafa.v8i2.472
Papilayah, J., & Huliselan, N. (2016). IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR MAHASISWA. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 15(1), 56–63. https://doi.org/DOI: 10.14710/jpu.15.1.56-63
Sari, A. K. (2014). Analisis Karakteristik Gaya Belajar VAK (Visual, Auditorial, Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan 2014. Edutic: Jurnal Pendidikan Dan Informatika, 1(1), 1–12. https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.21107/edutic.v1i1
Sari, A. P., & Ikhsan, M. (2017). Proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan model Wallas. 10(1), 18–32. https://doi.org/http://dk.doi.org./10.20414/betajtm.v10i1.102
Sirait, E. D. (2017). Pengaruh Gaya dan Kesiapan Belajar Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 7(3), 207–218. https://doi.org/DOI : 10.30998/formatif.v7i3.2231
Siswono, T. (2018). Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah. Bandung.
Sundayana, R. (2016). Kaitan antara Gaya Belajar, dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP dalam Pembelajaran Matematika. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 75–84. https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v5i2
Wilyono, K., Liliasari, Setiawan, A., & Paulus, C. (2012). Model Multimedia Interaktif Berbasis Gaya Belajar untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Pendahuluan Fisika Zat Padat. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 8(1), 74–82. https://doi.org/10.15294/jpfi.v8i1.1995
Copyright (c) 2021 Yohanes Ovaritus Jagom; Irmina Veronika Uskono, Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng, Meryani Lakapu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.