Rancangan Soal Open Ended Berbasis Pembelajaran Blended Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
pengembangan
Abstract
Dalam skala pendidikan formal tradisional, berpikir analisis lebih dikedepankan dibandingkan dengan berpikir kreatif matematis. Soal-soal yang ada hanya menuntut mahasiswa menemukan satu cara penyelesaian masalah, padahal percepatan kemajuan teknologi dan keterbatasan sumber daya alam menuntut kita untuk selalu berpikir secara kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa. Salah satu cara yaitu dengan pemberian soal open ended yang dipadukan dengan pembelajaran berbasis blended learning. Pembelajaran berbasis blended learning merupakan pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran tradisional dan modern dengan memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajarannya. Metode penelitian ini diarahkan sebagai penelitian pengembangan yang dikemukan oleh Tassmer meliputi tahap preliminary, prototyping, dan assessment. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP UMB yang mengambil mata kuliah Pengantar Probabilitas sedangkan sampel penelitian ini adalaha mahasiswa semester II. Setelah melalui tahapan validasi oleh tim ahli maka penelitian ini menghasilkan bahan ajar berupa soal open ended yang dikemas dalam video pembelajaran yang valid. Oleh karena itu, berdasarkan dari masukkan dan saran dari validator maka bahan ajar tersebut layak untuk diujicobakan.
Downloads
References
Fardah Dini Kinati. (2012). Analisis Proses dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika Melalui Tugas Open-Ended. Kreano: Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 3(1), 1–9.
Fauzi, A., Waluya, B., & Masrukan. (2019). Pembelajaran matematika dengan pendekatan realistic mathematics education( RME ) berbasis soal open-ended untuk meningkatkan komunikasi. Phenomenon, 09(1), 87–98.
Hasbullah, H. (2014). Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Matematika Masa Depan. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 4(1), 65–70. https://doi.org/10.30998/formatif.v4i1.140
Maryam, I. (2018). Pengaruh Blended Learning Berbantuan Microsoft Mathematic Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif. Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE), 4(2), 23–34. http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/surya/article/view/5340
Melianingsih Nuning, S. (2015). Keefektifan Pendekatan Open Ended dan Problem Solving pada Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar di SMP. Jurnal Riset Pendidikan MatematikaJ, 2(2), 1–13.
Noer, S. H. (2011). Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Dan Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Open-Ended. Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1). https://doi.org/10.22342/jpm.5.1.824.
Rochmad, R., & Ulinnuha, R. (2020). Blended learning Menggunakan Gnomio untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 3, 476–481. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/view/37647
Siswono, T. Y. E. (2011). Level of student’s creative thinking in classroom mathematics. Educational Research and Reviews, 6(7), 548–553.
Sutisna, A. (2016). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning pada Pendidikan Kesetaraan Program Paket C dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar. JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan, 18(3), 156–168. https://doi.org/10.21009/jtp1803.2
Wahyudi, T. (2016). Pengembangan Soal Penalaran Tipe TIMSS Menggunakan Konteks Budaya Lampung. Jurnal Didaktik Matematika, 3(1), 1–14.
Walpole Ronald E. (1992). Pengantar Statistik Edisi ke-3 (B. Sumantri (ed.); 3rd ed.). Gramedia Pustaka Utama.
Copyright (c) 2020 Selvi Riwayati, Lolik Atmajaya, Masri Masri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.